Pertemuan ini dilaksanakan sebagai rangkaian lanjutan dari kegiatan yang telah dilaksanakan sebelumnya pada tanggal 29 Agustus 2023 yaitu Focus Group Discussion (FGD) Strategi pengembangan layanan tindakan sanitasi alat angkut di point of entry melalui aplikasi Sinkarkes.
Kegiatan ini dihadiri oleh 50 peserta yang terdiri atas 15 peserta dari KKP Sampit dan 35 peserta dari berbagai instansi antara lain dari KSOP Kelas III Sampit, Bandara H.Asan Sampit, Dinas PMPTSP Kab.Kotim, Dinas Kesehatan Kab. Kotim, Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai TMP C Sampit, Kantor Imigrasi Kelas II TPI Sampit, Polairud Polda Kalteng, BKSDA Sampit, PT. Pelindo Sampit, PT. Waringin Sejati, Badan Karantina Pertanian Palangka Raya, Media Radar Sampit, Media Online Berita Sampit, PT. Pelayaran SPAJ, PT. Pelni, dan perusahan Pelayaran Lainnya.
Dalam sambutannya Kepala KKP Kelas III Sampit Agus Syah Fiqhi Haerullah, SKM, MKM menyampaikan "Sanitasi pada alat angkut ini pada dasarnya adalah bagaimana kita bisa mencegah penularan penyakit melalui alat angkut (kapal, pesawat atau kendaraan darat). Agar jangan sampai alat angkut yang kita gunakan membawa faktor risiko penyakit dari satu tempat ke tempat lainnya, baik itu yang dibawa oleh vektor (kecoa, tikut, lalat dan nyamuk) ataupun dari orang dan barang. Apabila ditemukan faktor risiko maka harus dilakukan tindakan penyehatan alat angkut, namun jika tindakan ini tidak bisa dilakukan oleh KKP maka kita berikan wewenang kenapa pihak swasta untuk melakukan tindakan tersebut. Karena di Sampit belum ada BUS yang bisa melakukan tindakan penyehatan alat angkut, maka dibuat suatu metode atau aplikasi untuk bisa melihat di sekitar Kalimantan ini ada tidaknya BUS mampu melakukan tindakan penyehatan alat angkut. Pada aplikasi sinkarkes dikemudian hari bisa kita informasikan BUS yang dapat melakukan tindakan penyehatan di sekitar KKP Sampit.